Sebuah Puisi yang Tulus Kutulis untuk Kedua Orangtuaku

9:58 PM Niluh Ayu Mutiara Ariyanti 2 Comments


KASIH YANG TAK MUNGKIN TERBALASKAN
Karya : Niluh Ayu Mutiara Ariyanti (12 Juni 2013)

Saat ruh ku mulai ditiupkan oleh sang Pencipta,
Dari situlah awal kehidupanku dimulai.
Saat tubuh kecilku mulai terlahir di dunia
Aku tau bahwa dirikulah sosok yang seharusnya berbahagia.

Aku terpilih di antara jutaan ruh di langit sana
Untuk hadir dalam sebuah keluarga baru
Untuk mendapatkan kasih dan sayang yang teramat banyak jika dihitung secara matematika
Di antara mama dan papa yang sangat menantikan sosok bayi mungil itu.

Aku terpilih sebagai anak pertama.
Bukan sebuah kebetulan dari Sang Maha Kuasa
Namun sebuah rencana besar yang memang telah diskenariokan.
Aku yakin bahwa aku sangat beruntung
Menjadi buah hati yang sungguh amat berharga bagi mereka.

Saat tiga hari lamanya menahan sakit dirumah bersalin,
Ku tau bahwa mama tak pernah mengeluh dan menyesal
Bahwa sakit yang teramat perih dan tidak mampu kubayangkan
Tak pernah menggugurkan usaha kerasnya sebagai wanita sejati.
Ada angan dan impian yang lebih besar ia harapkan di balik rasa sakit itu, yaitu hadirku.

Aku termaksud dalam golonganNya yang berbahagia.
Betapa aku harus bersyukur kepadaMu, Tuhanku yang Maha Agung
Betapa istimewa karuniamu..
Aku lahir secara normal, sehat, tanpa cacat, dan dalam lingkungan yang penuh cinta

Waktu kini terus berlalu..
Tidak banyak yang berubah dari mereka berdua..
Sosok hangat dan penuh wibawa yang selalu aku hormati dan aku sayangi
Bahkan kasih sayang mereka masih sangat terasa, tidak sedikitpun lekang bersama waktu
Kecuali usia yang semakin lama kian meninggi seiring dengan pertumbuhanku…

Aku kini tumbuh sangat cepat rasanya.
Padahal aku masih ingin bermanja-manja seperti anak seusiaku yang seharusnya masih SMA.
Aku masih ingin berkumpul bersama keluargaku
Dari situlah aku paham mengenai istilah rumahku adalah istanaku
Bahwa kebahagiaan sejati yaitu ketika bisa berkumpul dan merasakan kasih sayang orangtua

Terkadang aku masih sering menangis
Terkadang aku masih sangat sulit bangkit ketika kekecewaan melanda
Atau saat aku gagal dalam meraih sesuatu yang aku kejar
Saat usaha yang aku lakukan ternyata belum mampu membuahkan hasil baik sesuai harapan..
Saat kegagalan masih mampu menggoyahkan semangat yang membara

Aku selalu takut, sangat takut berhadapan dengan kegagalan.
Aku takut mengecewakan kedua orangtuaku.
Aku tidak ingin membuat mereka yang telah menaruh harapan besar kepadaku
Mengalami kesedihan karenaku.

Walau mama dan papa selalu berkata tak apa, lantas meneymangatiku kemudian..
Walau mereka selalu memberikan semangat yang meneduhkan jiwa
Tetapi aku tau bahwa sedih itupun merasuk dalam hati mereka
Dan aku akan lebih terpuruk ketika mengetahui bahwa mereka bersedih karenaku.

Apa? Apakah aku terlalu cepat dewasa?
Entahlah, aku tidak mengerti mengenai kedewasaan yang terjadi kepadaku.
Hanya saja untuk saat ini aku benar-benar tak mampu memberikan apapun selain kesuksesan kepada mereka
Saat ini hadiah yang mampu kuberi hanyalah berusaha sebaik-baiknya atas apa yang kucita-citakan.

Kita tidak selamanya di atas
Ada kalanya kehidupan ini berputar layaknya roda
Ada saatnya pula dimana aku bisa terjatuh, tersandung, dan harus kembali memanjat.
Ada saatnya dimana kita berusaha namun Tuhan belum mengijinkannya
Ada saatnya dimana apa yang kita harapakan belum sesuai seperti kehendak Sang Maha Pencipta

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Izinkanlah aku memohon kembali, dari sekian juta harapanku sebagai manusia biasa.
Aku hanya ingin membahagiakan kedua orangtuaku
Aku hanya ingin membuat mereka bangga dan tersenyum padaku
Aku hanya ingin menjadi salah satu diantara sekian banyak anak yang berbakti kepada orangtuanya

Ya Allah, mudahkanlah semua urusanku
Bantu aku menjemput impianku
Bantu aku menuju apa yang aku cita-citakan
Bantu aku bangkit di saat aku terpuruk oleh keadaan
Jangan jadikan aku hambamu yang mudah putus asa..

Ya Allah, berikan umur panjang kepada kedua orangtuaku
Berikan kebahagiaan dan kesehatan
Berikanlah keteduhan jiwa dan anak-anak yang sholeh dan sholehah
Jadikan mereka menjadi hambamu yang taat dan setia mengikuti ajaran agama

Ya Allah, betapa aku sangat mencintai mereka
Betapa aku ingin membahagiakan mereka,
walaupun tak kumiliki sesuatu yang berharga sekarang…
Allahumma yassir wala tu’assir. Rabbi tammim bilkhoir. Birokhmatikaya Arhamarrohimin…



Seorang putri kecil yang sangat beruntung

Niluh

You Might Also Like

2 comments:

  1. "Aku hanya ingin menjadi salah satu diantara sekian banyak anak yang berbakti kepada orangtuanya"
    Semangat niluh :)
    Dari semua yang terjadilah kita belajar, berbenah diri, berusaha kembali dengan usaha yang terbaik

    ReplyDelete
  2. hehe iya terima kasih banyak ! :) boleh tau ini comment siapa ya?:) thx udah baca ya

    ReplyDelete