A Moment to Remember

7:14 PM Niluh Ayu Mutiara Ariyanti 0 Comments

Seperti judul sebuah film ya? Tapi enggak, aku bukan ingin menceritakan sinopsis sebuah film dengan judul yang sama. Beberapa menit yang lalu, semua yang sudah terlupakan cukup lama tiba-tiba terpintas begitu saja. Aku tidak sengaja kembali ke masa lalu, tidak sengaja. sebuah foto yang melekat pada sebuah monitor persegi panjang itu ternyata mampu mengembalikan semua ingatan yang telah hilang. Sudah lama sekali hilang.

Aku hanya tertawa kecil, melihat betapa waktu telah merubah kita begitu banyak. Bukan hanya sikap yang kini lebih dewasa, tetapi juga bagaimana paras kita yang tak lagi belia. Di situ, di foto itu, sungguh lugu sekali wajahnya. Seketika aku tersenyum, wajah yang sudah lama tak pernah muncul kini ada didepanku, tepat beberapa centimeter tak jauh dari kedua bola mataku. Sebuah foto candid yang sepertinya diambil dari sebuah camera handphone, jelas tak ada kepalsuan di sana. 

Dulu akan tetap menjadi dulu. Masa lalu akan tetap tinggal di tempat dimana seharusnya dia berada, yaitu masa lalu itu sendiri. Masa lalu tidak akan bisa berganti posisi, karena di zona waktu yang lain sudah dimiliki oleh masa sekarang dan masa depan. Maka jangan egois untuk berusaha membawa mereka memasuki zona waktu yang bukan milik mereka.

Ada kalanya dimana seseorang juga bisa merindukan masa lalu. Ada kalanya sebuah foto bisa memutar balikkan sebuah zona waktu yang ada di dalam pikiran seseorang. Berpindah haluan hingga seratus delapan puluh derajat, dari zona waktu sekarang menjadi masa lalu. Lantas seseorang itu akan terhanyut ke dalam zona waktu yang kini telah berubah. Perubahan zona waktu yang terbingkai dalam benak seolah terperangkap. Dia hanya bisa memainkan pikiran seseorang disana, di dalam benak mereka, tetapi raganya tetap ada di dalam zona waktu sekarang. Tak ada perubahan apa-apa dari luar. Mereka akan tetap menjalani aktivitas secara "present" walaupun mindset mereka sedang dipermainkan dalam bentuk "past". Hal itu akan terjadi ketika perubahan pemikiran telah berubah arah menjadi past. eberapa saat itu akan terjadi, hingga logika menampar keras dan membangunkannya.

Seseorang itu, yang sedang bermain bersama segala bentuk "past-minded"nya, sebenarnya memiliki hak prerogatif atas apa yang sedang dimainkan. Seperti game creator, menjadi stakeholder atas apapun yang akan terjadi di dalam permainan itu. Sampai kapan dia ingin tenggelam dalam ilusi masa lalu, sampai kapan dia akan memperangkapkan diri dalam bingkai-bingkai pikiran di zona waktu yang sudah berlalu, dan sampai kapan dia akan mengakhiri permainan itu.

Ini bukan masalah waktu. Karena sang waktu akan tetap berjalan seperti yang telah ditetapkan sang pencipta. Memulai dari zona past, dilanjutkan memasuki zona present, lalu beralih ke future.
 Dia, sang waktu itu akan terus melakukan tugasnya seperti itu. Bagaimana mungkin jika zona waktumu sudah berganti, ragamu telah memasuki zona baru, tetapi kamu masih asik bermain ilusi dengan segala hiruk pikuk masa lalu? 

Kini aku tengah merasakan tamparan terkeras dari logikaku. Yah, "terkeras" hingga memecahkan segala bingkai yang terbangun dalam pikiranku tadi tentang semua ilusi yang sedari tadi sedang aku mainkan. Logika sebagai bagian diri yang sering tak sejalan dengan perasaan. Logika yang selalu berusaha menuntutku untuk berjalan beriringan dalam zona waktu yang telah ditentukan. Logika yang berusaha mengarahkanku bahwa aku telah melewati satu zona waktu, yaitu masa lalu, kemudian sedang melalui zona waktu kedua. Logika selalu berusaha memproteksiku untuk fokus menjalani semua. Seperti saat zona waktu present yang sedang kuhadapi pasti memiliki sebuah akhir, maka aku harus fokus dalam mempersiapkan diri melangkah di zona waktu masa depan. 

A moment to remember, Ketika suatu saat ada sebuah kenangan masa lalu yang terpintas secara tiba-tiba, just know your place.



0 comments:

BERUSAHA MENGHILANGKAN MASA LALUNYA KARENA CEMBURU?

5:01 PM Niluh Ayu Mutiara Ariyanti 0 Comments

Hai kamu, iya kamu yang lagi baca ini hehe. Makasih ya buat kalian yang udah setia visit blog ini. Maaf karena ngebuat kalian kecewa soalnya udah lama banget gak update-update postingannya.  Beberapa bulan ini aku lagi sibuk urusin masa depan hehe. Sempat vacum karena ikut lomba debat bahasa inggris nasional, terus beralih dari nulis-nulis fiksi ke tulisan yang lebih ilmiah di majalah kedokteran. Tapi kali ini aku cuma pengen share opini aja tentang para pencemburu yang selalu mempermasalahkan masa lalu. Aku gak bermaksud untuk kodein siapa aja yang baca postingan ini. Aku hanya mau share opini dan saran. Happy reading ya:)
_________________________________________________________________________________

"AKU CEMBURU! KENAPA SIH KAMU SELALU INGET SAMA DIA YANG ADA DI MASA LALU KAMU? APA DIA LEBIH PENTING DARI AKU?!"

Kalau kayak gini, salah siapa jadinya? Dia yang selalu inget masa lalunya. Atau karena kita yang membuat dia berpikir bahwa masa lalunya lebih berkesan, nyaman, dan membahagiakan?

BERUSAHA MENGHILANGKAN MASA LALUNYA KARENA CEMBURU?

Kita tidak bisa menghilangkan memori yang sudah terlanjur tercipta dan hadir di masa lalu. Kita tidak pula mampu memaksakan kehendak untuk menghapuskan memori seseorang tentang orang lain yang pernah mengambil peran dalam hidupnya. Setiap orang memiliki minimal satu orang sebagai bagian dari kenangan masa lalu, dimana mereka telah menghabiskan waktu dan mengukir kenangan yang entah itu sedih ataupun senang namun sudah pasti berkesan. Kamu tidak bisa tiba-tiba hadir sebagai orang baru, lalu cemburu dengan masa lalunya. Dia juga punya kisah, bersama satu atau lebih orang-orang yang dulu pernah berbahagia bersamanya. Kamu yang hadir sebagai seorang pendatang baru dalam hatinya, tidak bisa langsung  meminta dia melupakan semua. Kamu pasti memiiki cerita masa lalu, dan demikian halnya dengan dia. Kamu dulu pernah bahagia, dengan orang lain sebelum dia, dan hal yang sama terjadi pula dengan dirinya.
Ini hanya masalah waktu. Tuhan menghadirkan orang lain untuk mengisi hari-harinya yang lalu. Tuhan menghadirkan satu atau lebih orang yang sayangnya itu bukan kamu, untuk bertemu dengan dia terlebih dulu. Mereka diberikan kesempatan untuk menghabiskan waktu di masa lalu bersama. Mereka diberikan waktu untuk mengukir kisah-kisah baru, saat itu, sebelum kamu diizinkan masuk kedalam hidupnya; menggantikan orang-orang itu.
Jika kecemburuanmu itu ditujukan kepadanya, seseorang dimasa lalunya. Jika kamu cemburu karena kenangan itu masih terus bersemayam dalam benaknya. Jika kamu cemburu dia terkadang teringat sesuatu di masa lalu bersama orang itu. Kamu tidak bisa menyalahkan begitu saja kenangan yang melekat itu.
Kini Tuhan menghadirkanmu masuk ke dalam hidupnya. Waktu yang diberikan untuk seseorang di masa lalu itu telah habis dan giliranmu telah tiba. Ini saatnya kamu melakukan hal yang sama. Menjadikan dia berbahagia, menjadikan dirimu menjadi alasan dari kenangan-kenangan indah yang akan segera memenuhi pikirannya. Jika kamu terus-terusan mempermasalahkan masa lalunya yang dia anggap indah, maka itu akan menjadikan dia semakin yakin bahwa masa lalunya memang lebih indah dibandingkan saat sedang bersamamu.
Sekali lagi, ini hanya masalah waktu, dan waktu selalu ada batasnya.  Kini masa itu menjadi milikmu, saat dimana kamu sedang dekat dengan dia. Tetapi akan tiba pula saat dimana kalian merasa bosan, atau bahkan memilih untuk tidak lagi bersama dan beralih mencari orang lain di luar sana. Namun di dalam perputaran dan penghabisan masa yang telah ditentukan itu, jadikan setiap detik tercipta moment yang berharga. Sehingga setidaknya jika pada akhirnya perpisahan tetap harus terjadi diantara kalian, kamu akan menjadi salah satu kenangan indah yang tak mungkin dia lupakan.
Masa lalu akan tetap ada. Bersama orang-orang yang pernah singgah dalam batasan waktu yang telah ditentukan. Jangan permasalahkan masa lalu, selama waktumu masih ada bersamanya, habiskan dengan sebaik-baiknya. Jadikan dirimu berharga, menjadi bagian dari memori yang lebih sulit dia lupakan dibanding memorinya bersama orang lain. Walau semua mendapat kesempatan yang sama, namun intensitas dan kesan yang tercipta akan berbeda. Ini keputusanmu dan bergantung dari usahamu di waktu yang terbatas itu. Manfaatkanlah, jangan menjadi pencemburu tanpa usaha untuk memantaskan dirimu lebih indah dari masa lalunya.
 


0 comments: