Sebuah Puisi yang Tulus Kutulis untuk Kedua Orangtuaku
KASIH YANG
TAK MUNGKIN TERBALASKAN
Karya : Niluh Ayu Mutiara
Ariyanti (12 Juni 2013)
Saat ruh ku mulai
ditiupkan oleh sang Pencipta,
Dari situlah awal
kehidupanku dimulai.
Saat tubuh kecilku
mulai terlahir di dunia
Aku tau bahwa
dirikulah sosok yang seharusnya berbahagia.
Aku terpilih di
antara jutaan ruh di langit sana
Untuk hadir dalam
sebuah keluarga baru
Untuk mendapatkan
kasih dan sayang yang teramat banyak jika dihitung secara matematika
Di antara mama
dan papa yang sangat menantikan sosok bayi mungil itu.
Aku terpilih
sebagai anak pertama.
Bukan sebuah
kebetulan dari Sang Maha Kuasa
Namun sebuah
rencana besar yang memang telah diskenariokan.
Aku yakin bahwa
aku sangat beruntung
Menjadi buah hati
yang sungguh amat berharga bagi mereka.
Saat tiga hari
lamanya menahan sakit dirumah bersalin,
Ku tau bahwa mama
tak pernah mengeluh dan menyesal
Bahwa sakit yang
teramat perih dan tidak mampu kubayangkan
Tak pernah
menggugurkan usaha kerasnya sebagai wanita sejati.
Ada angan dan
impian yang lebih besar ia harapkan di balik rasa sakit itu, yaitu hadirku.
Aku termaksud
dalam golonganNya yang berbahagia.
Betapa aku harus
bersyukur kepadaMu, Tuhanku yang Maha Agung
Betapa istimewa
karuniamu..
Aku lahir secara
normal, sehat, tanpa cacat, dan dalam lingkungan yang penuh cinta
Waktu kini terus
berlalu..
Tidak banyak yang
berubah dari mereka berdua..
Sosok hangat dan
penuh wibawa yang selalu aku hormati dan aku sayangi
Bahkan kasih
sayang mereka masih sangat terasa, tidak sedikitpun lekang bersama waktu
Kecuali usia yang
semakin lama kian meninggi seiring dengan pertumbuhanku…
Aku kini tumbuh
sangat cepat rasanya.
Padahal aku masih
ingin bermanja-manja seperti anak seusiaku yang seharusnya masih SMA.
Aku masih ingin
berkumpul bersama keluargaku
Dari situlah aku
paham mengenai istilah rumahku adalah istanaku
Bahwa kebahagiaan
sejati yaitu ketika bisa berkumpul dan merasakan kasih sayang orangtua
Terkadang aku
masih sering menangis
Terkadang aku
masih sangat sulit bangkit ketika kekecewaan melanda
Atau saat aku
gagal dalam meraih sesuatu yang aku kejar
Saat usaha yang
aku lakukan ternyata belum mampu membuahkan hasil baik sesuai harapan..
Saat kegagalan
masih mampu menggoyahkan semangat yang membara
Aku selalu takut,
sangat takut berhadapan dengan kegagalan.
Aku takut
mengecewakan kedua orangtuaku.
Aku tidak ingin
membuat mereka yang telah menaruh harapan besar kepadaku
Mengalami kesedihan
karenaku.
Walau mama dan
papa selalu berkata tak apa, lantas meneymangatiku kemudian..
Walau mereka
selalu memberikan semangat yang meneduhkan jiwa
Tetapi aku tau
bahwa sedih itupun merasuk dalam hati mereka
Dan aku akan
lebih terpuruk ketika mengetahui bahwa mereka bersedih karenaku.
Apa? Apakah aku
terlalu cepat dewasa?
Entahlah, aku
tidak mengerti mengenai kedewasaan yang terjadi kepadaku.
Hanya saja untuk
saat ini aku benar-benar tak mampu memberikan apapun selain kesuksesan kepada
mereka
Saat ini hadiah
yang mampu kuberi hanyalah berusaha sebaik-baiknya atas apa yang
kucita-citakan.
Kita tidak
selamanya di atas
Ada kalanya
kehidupan ini berputar layaknya roda
Ada saatnya pula
dimana aku bisa terjatuh, tersandung, dan harus kembali memanjat.
Ada saatnya
dimana kita berusaha namun Tuhan belum mengijinkannya
Ada saatnya
dimana apa yang kita harapakan belum sesuai seperti kehendak Sang Maha Pencipta
Ya Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Izinkanlah aku
memohon kembali, dari sekian juta harapanku sebagai manusia biasa.
Aku hanya ingin
membahagiakan kedua orangtuaku
Aku hanya ingin
membuat mereka bangga dan tersenyum padaku
Aku hanya ingin
menjadi salah satu diantara sekian banyak anak yang berbakti kepada orangtuanya
Ya Allah,
mudahkanlah semua urusanku
Bantu aku
menjemput impianku
Bantu aku menuju
apa yang aku cita-citakan
Bantu aku bangkit
di saat aku terpuruk oleh keadaan
Jangan jadikan
aku hambamu yang mudah putus asa..
Ya Allah, berikan
umur panjang kepada kedua orangtuaku
Berikan kebahagiaan
dan kesehatan
Berikanlah keteduhan
jiwa dan anak-anak yang sholeh dan sholehah
Jadikan mereka
menjadi hambamu yang taat dan setia mengikuti ajaran agama
Ya Allah, betapa
aku sangat mencintai mereka
Betapa aku ingin
membahagiakan mereka,
walaupun tak
kumiliki sesuatu yang berharga sekarang…
Allahumma yassir
wala tu’assir. Rabbi tammim bilkhoir. Birokhmatikaya Arhamarrohimin…
Seorang putri kecil
yang sangat beruntung
Niluh
"Aku hanya ingin menjadi salah satu diantara sekian banyak anak yang berbakti kepada orangtuanya"
ReplyDeleteSemangat niluh :)
Dari semua yang terjadilah kita belajar, berbenah diri, berusaha kembali dengan usaha yang terbaik
hehe iya terima kasih banyak ! :) boleh tau ini comment siapa ya?:) thx udah baca ya
ReplyDelete