MATAHARI MUNGILKU
Mengapa kita bertemu lagi? Setelah kita tak pernah saling bertatap jika bertemu. Setelah kita saling cuek, seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
Sudah lama sejak kejadian pertama itu, lalu semuannya berubah. Kau berusaha menunjukkan sikap seolah acuh padaku. Entahlah apa sebenarnya tujuanmu melakukan hal demikian? Tak mau memberikan harapan? Mungkinkah? Tapi kau menunjukkannya! Kau menunjukkan sesuatu yang berbeda.
Aku pun terkadang susah membacamu, seolah apa yang kau pikirkan selalu tak serupa dengan yang kau lakukan. Apakah semua yang kamu perbuat memang sama seperti keinginan hatimu? Benarkah? Ini seperti misteri bagiku.
Aku selalu ingin tau jawabnya, namun aku enggan untuk mencari tau. Apakah dengan menunggu semua bisa terjawab? Semudah itukah? Namun menunggu sampai kapan? Menunggu hingga kamu lulus? Apakah kita akan bertemu lagi? Bisakah?
Kamu pernah berkata ingin melanjutkan kuliahmu dimana saja, tak ada tujuan khusus, kamu masih bimbang. Aku juga bimbang, kamu tau itu? Setidaknnya kebimbangan yang kita rasakan berbeda. Aku bimbang pada semua hal tentang kamu.
Terkadang aku takut kita tak akan lagi bisa bertemu. Aku takut semua ini hanya berlangsung sementara. Apa ini? Perasaan yang membungungkan!
Setelah kau pergi nanti, berkuliah di tempat yang kamu dan akupun tak tau bakal dimana, aku takut setiap pertemuan yang terjadi adalah pertemuan terakhir bagi kita.
Taukah kamu perasaanku saat ini? Aku takut! Aku takut jika nanti kamu pergi. Aku takut! Aku takut saat tak ada lagi kamu, tak ada lagi penyemangatku disekolah, tak ada lagi matahari mungilku yang selalu membuat aku tersenyum seolah-olah semua benda disekelilingku berubah menjadi bunga-bunga yang bermekaran, bahkan di hatiku!
Aku takut tak ada lagi orang sepertimu, yang aku tatap, yang aku kagumi, yang aku inginkan keberadaannya.
Aku takut! Aku takut kamu pergi, pergi menghilang membawa semua hal yang pernah aku dan kamu lalui, dulu.
0 comments: