TENTANG SEBUAH MASA YANG BERJALAN MAJU BERSAMA WAKTU
WRITTEN BY : NILUH
AYU MUTIARA ARIYANTI
20 DESEMBER 2013
Masa
lalu adalah milik kita? Ya, tentu saja. Karena di masa itu, di masa yang kita
sebut sebagai masa lalu, kamu dan aku memang bersama. Tetapi sayangnya masa
yang sempat mempertemukan dan memberi kesempatan bagi kita untuk dilalui berdua,
ternyata tidak hanya tinggal diam. Waktu terus bergerak, seperti layaknya kita
yang terus tumbuh dan tidak lagi belia. Bahkan saat ini untuk sekedar bertemu
dan bertegur sapa saja rasanya sulit sekali. Seiring berputarnya jarum jam,
dengan pergantian siang dan malam, dan angka-angka dikalender yang mulai terlewati,
dengan menjadikan yang sudah berlalu adalah masa lalu seperti yang seharusnya,
apakah watak dan perasaan seseorang langsung bisa berubah? Bagiku ini terlalu
mudah untuk diubah, tetapi sangat susah untuk bisa diterima begitu saja.
Katanya
kita tidak boleh mudah menyerah. Katanya kita harus selalu kuat melawan jarak.
Katanya ini, katanya itu, terlalu banyak quotes
yang juga ‘katanya’ bijak. Semua sekarang seperti sampah! Seperti tulisan yang
hanya dibaca saat sesuai dengan isi hati saat itu, tetapi lantas dirobek,
dicabik-cabik, diremas, dan dibuang saat tidak lagi mampu menggambarkan apa
yang dirasa saat ini.
Setelah
jauh, apakah semua pantas untuk dilupakan? Mungkin saja masih ada sedikit ruang
di dalam otak dan hatimu yang menyimpan sedikit dari kenangan kita dulu. Tetapi
sayangnya aku tidak tau kebenarannya. Sedih. Masih ada berjuta orang diluar
sana yang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenal dirimu, untuk berbagi
cerita dan keluh kesah hidupnya, untuk sekedar bercanda dan tertawa, untuk
menghabiskan waktu bersama denganmu. Akan ada sangat banyak orang yang bisa
berada dekat denganmu dan mengambil bagian dari hatimu yang seharusnya menjadi
milikku, bukan dia. tetapi apakah ada ruang bagi seseorang saja untuk
benar-benar kau beri kesempatan seperti yang pernah kamu lakukan terhadapku?
Jika ada, maka aku akan sangat cemburu!
Tetapi
mau diapa. Nasi sudah menjadi bubur. Katanya, tidak baik menengok lagi
kebelakang dan menyesali yang sudah terjadi. Katanya, hidup tidak akan terus
berjalan, mimpi tak akan mungkin tergapai, hidup tak mungkin menjadi lebih
cerah, jika yang kita lakukan hanya melihat hal-hal yang seharusnya sudah kita
tinggalkan dan sudah kita tutup dalam buku yang tertuliskan “masa lalu”. Life’s never stop. What you have to do is
just moving on, step forward, and go ahead.
Tetapi
bagaimana jika anganmu tentang masa depan ternyata justru yang sekarang harus
menjadi masa lalumu? Yang justru harus kamu kubur dalam-dalam, tanpa menengok,
tanpa boleh kembali lagi kebelakang? Bisakah aku maju ke depan jika tujuanku
selalu mengarah pada hal-hal yang sudah seharusnya aku tinggalkan? Quote apa lagi yang bisa memberikan
kata-kata yang katanya bijak untuk situasi yang sedang aku hadapi saat ini?
Hati
memang bisa kembali mengharapkan hal yang sudah terjadi di masa yang lalu,
tetapi tidak demikian halnya dengan waktu. Waktu terus berputar, seperti seharusnya
dia bekerja, selayaknya yang dikrodratkan oleh Yang Maha Pencipta.
Ada
orang yang terus berusaha mengejar hal yang diinginkan, ada yang menunggu
impian untuk menjemput dirinya, ada pula yang hanya diam dan menyimpan tanpa
memberi tahukan siapapun lalu membiarkannya berlalu seperti hilang ditelan
cakrawala. Dan aku ingin menjadi orang yang terakhir, yang hanya menyimpan
cerita tentang kita, tanpa tau apa yang harus dilakukan, menyerahkan cerita
selanjutnya pada waktu. Karena waktu bisa merubah apapun, bahkan untuk sebuah
perasaan yang pernah tercipta.
Masa
lalu memang milik kita, yang harus ditinggalkan di masa sekarang. Namun
bagaimana kisah kita di masa depan, tak ada seorangpun yang tau, kecuali Tuhan.
Karena dalam perjalanan kita melanjutkan hidup, waktu selalu bisa merubah
sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
0 comments: